Halaman

Pemasaran Belut | Cara Ampuh Memasarkan Belut

Pemasaran adalah pekerjaan yang paling menentukan pada setiap aktivitas usaha. Tanpa pemasaran yang tepat dan benar, hasil budi daya yang telah dilakukan akan sia-sia. Proses pemasaran belut dapat dikatakan mudah. Umumnya, para pengepul akan mendatangi langsung para pemilik kolam. Belut-belut tersebut selanjutnya dibawa ke perkotaan dan dijual di pasar setempat. Di perkotaan, belut dapat dijual di supermarket, pasar tradisional, serta berbagai rumah makan yang menawarkan berbagai hidangan belut.
Belut dapat dipasarkan dengan tiga cara, di antaranya dalam keadaan hidup, dalam keadaan beku (mati), dan berupa makanan olahan belut. Belut dalam keadaan hidup biasanya untuk konsumsi lokal yang ditawarkan di pasar-pasar tradisional atau supermarket. Belut-belut yang telah dibekukan biasanya ditujukan untuk ekspor. Kondisi ini supaya belut lebih tahan lama dan menghindari terjadinya kerusakan selama proses pengiriman yang cukup memakan waktu. Belut hasil olahan biasanya berupa keripik belut, abon, dendeng, maupun daging asap.
Umumnya untuk konsumsi lokal, masyarakat atau pedagang menghendaki ukuran belut yang tidak terlalu besar. Biasanya berukuran panjang 25- 40 cm, sedangkan untuk pasar ekspor ukuran belut minimal harus mencapai 50 cm. Negara-negara yang menjadi tujuan pengiriman atau ekspor belut, di antaranya Jepang, RRC, Korea, Belanda, dan Australia. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan ekspor adalah kualitas dan jaminan kontinuitas produksi. Selain faktor di atas, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah teknik packing dan pengiriman belut yang benar. Hal ini penting, tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kematian dari belut yang diekspor.
Saat ini, pasar ekspor masih dikuasal Thailand dan Filipina. Namun, pasar yang ada masih sangat terbuka untuk bergerak dalam bisnis ini. Sentra perikanan belut internasional saat ini terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Prancis, dan Malaysia.
Permintaan pasar domestik saat ini banyak datang dari Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Di pulau Jawa, salah satu sentra penjualan hasil olahan produk belut terletak di Pasar Godean, Kabupaten Sleman. Di sini belut ditawarkan dalam bentuk keripik dan rempeyek.
Salah satu pasar yang potensial untuk memasarkan belut adalah pasar modern, seperti supermarket dan hypermarket. Namun berbeda dengan pasar tradisional, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi pemasok sebelum belut hasil produksinya dapat masuk ke pasar tersebut. Tahap awal yang harus dilakukan oleh pemasok adalah mengajukan penawaran secara resmi ke pihak supermarket yang dituju. Setelah menerima persetujuan, pemasok diminta melakukan presentasi mengenai produk belutnya. Jika berminat, pihak supermarket akan mengajukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemasok. 


Ada pun persyaratan yang biasanya harus dipenuhi oleh pemasok sebagai berikut:
  • Pemasok harus mampu menyediakan belut dengan standar kualitas yang telah ditentukan oleh pihak supermarket.
  • Pemasok harus mampu memenuhi kuantitas yang dipesan oleh supermarket.
  • Pemasok harus mampu menyediakan belut secara berkesinambungan.
  • Pemasok harus mau atau dapat memberi harga yang sesuai dengan keinginan pihak supermarket. Minimal harganya sama dengan harga di tingkat pembudidayanya.
Setelah semua persyaratan tersebut terpenuhi, pihak supermarket akan mengecek langsung lokasi budi daya yang dimiliki oleh pemasok. Pihak supermarket dapat saja membatalkan kontrak jika pihak pemasok dianggap tidak dapat memenuhi permintaan karena luas lahan budi dayanya tidak mencukupi. Cara mengantisipasinya, pemasok dapat bekerja sama dengan pembudidaya lain untuk mendirikan suatu lembaga atau koperasi agar dapat memenuhi permintaan pihak supermarket.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaiknya terintegrasi pula dalam pemasaran belut. Kegiatan pemasaran dapat juga dilakukan dengan bantuan komunikasi dunia maya. Adanya internet memungkinkan para pembeli belut untuk mengakses sejumlah informasi terkait dengan proses perdagangan belut. Melalui teknologi ini, kini produsen belut dapat menawarkan produknya secara online” kepada para pembeli di seluruh kawasan Nusantara hingga mancanegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar