Cara Pembuatan Kolam Terpal bambu

Berbeda dengan komoditas perikanan lainnya, media belut yang berupa lumpur berimplikasi terhadap kemudahan pengaplikasian berbagai bentuk kolam. Ketika penggunaan kolam tembok ternyata menyisakan kerepotan pada saat pemanenan, orang-orang mencoba menciptakan kolam baru yang lebih praktis. Hasilnya, lahirlah kolam terpal ataupun kolam bambu.
Berikut Perbandingan Berdasarkan Jenis, Kelebihan dan Kekuranagan Kolam Belut:

Namun di lapangan, sebagian besar petani belut dengan kolam tembok berawal dari “keisengan” karena tidak tega melihat kolam bekas pendederan lele yang menganggur. Secara konstruksi, kolam tembok untuk belut dan lele cukup berbeda. Media belut yang berupa lumpur memiliki tekanan yang kuat saat berada di dalam kolam bila dibandingkan dengan kolam lele yang medianya hanya berupa air. Salah satu upaya untuk mengatasi tekanan tersebut, kolam tembok belut dibuat di dalam tanah. Maksudnya, tanah lokasi kolam digali sehingga sebagian badan kolam berada di dalam tanah. 

Berikut beberapa bentuk kolam yang dapat Anda gunakan untuk membudidayakan belut. Sesuaikan pilihan kolam dengan kebuthan Anda, terutama bila lahan ataupun sumber daya terbatas.
Kolam Terpal Bambu
Sebagian orang yang telah familiar dengan kolam tembok mungkin akan sedikit asing bila mendengar kolam bambu. Sebagian besar petani belut di Solo dan Yogyakarta menggunakan kolam bambu untuk membudidayakan belut, karena kolam ini terbilang praktis. Proses pengerjaanya bisa menghemat waktu, alias lebih cepat dibandingkan dengan kolam tembok. Asalkan media telah siap, kolam bisa langsung diisi tanpa harus diberi perlakuan seperti pada kolam tembok. 

Kontruksi rangka kolam ini terbuat dari bambu, sedangkan untuk menampung media digunakan terpal. Biaya kolam bambu relatif lebih murah dengan daya pemakaian hingga tiga kali masa panen. Artinya anda bisa menghilangkan biaya investasi untuk dua kali masa pemeliharaan.

Berikut Bahan dan Peralatan untuk pembuatan Kolam Bambu :

Sebagai langkah awal, Anda dapat memulai usaha budi daya belut dengan membangun kolam bambu berukuran 4 x 3 x 1 meter. Jika ingin ukuran yang lebih besar tinggal menyesuaikan dengan perbandingan yang ada.  

Berikut tahap pembuatan kolam bambu berukuran 4 x 3 x 1 meter.
- Tentukan lokasi kolam.
- Siapkan bahan dan peralatan. Sebaiknya bilah-bilah bambu untuk dinding kolam diraut halus unruk mencegah terpal sobek akibat gesekan atau tekanan dan media.
- Siapkan lubang untuk pancang di sepuluh titik. Jika ukuran kolam lebih besar, Anda bisa menambahkan tiang pancang dengan jarak tanam lebih dekat.
- Tanam tiang pancang sedalam 30 cm ke dalam tanah. Sebaiknya pangkal pancang diolesi oli untuk mencegah serangan rayap.
- Pasang bilah bambu secara horizontal sebagai dinding kolam. Pemasangan bilah bambu lebih rapat di sisi bawah karena tekan media lehih besar di bagian tersebut. jika ukuran kolam lehih hesar, jarak antar bilah harus lebih rapat untuk mengimbangi tekanan dan media. 

- Pasang dan atur terpal di dalam kerangka kolam. Ikat bagian tepi terpal menggunakan tali ke tiang pancang ataupun bilah bambu. Ingat, terpal yang dipasang cukup satu lapis. 

- Pasang pipa paralon untuk pembuangan kelebihan air. Sesuaikan dengan tinggi media dan perrnukaan air. Pada kolam bambu lubang pembuangan tidak dibuat dengan melubangi terpal melainkan dengan membuka dan menurunkan sedikit terpal disatu titik supaya air bisa mengalir keluar.

Jika lokasi berada ditempat terbuka, sebaiknya diberi pelindung yang bisa dibuat dari paranet ataupun nyiur kelapa. Gunakan Sumber daya yang ada disekitar Anda. pembuatan naungan dikerjakan setelah media dimasukan kedalam kolam.